Banjir terburuk dalam sejarah Pakistan menyengsarakan lebih dari tiga juta orang. Data badan PBB untuk kesehatan dan kesejahteraan anak-anak (UNICEF) menunjukkan, korban tewas bertambah menjadi lebih dari 1.500 orang.

Martin Mogwanja, perwakilan UNICEF di Pakistan, Selasa, 3 Agustus 2010, mengatakan bahwa jumlah orang yang terkena dampak banjir terus bertambah karena banjir menyebar hingga ke selatan Pakistan.

“Kapasitas air ini bergerak ke bawah hingga ke provinsi Punjab dan Baluchistan, dan juga sampai provinsi Sindh, di mana tanggul sudah hancur, dan air bergerak ke daerah yang lebih rendah,” kata Mogwanja, seperti dikutip dari laman Al Jazeera.

Sementara badan PBB untuk kesehatan (WHO) menyatakan segera mengirim obat-obatan ke daerah-daerah yang berpotensi menimbulkan diare. Dengan infrastruktur yang buruk dan sumber air minum terkontaminasi, muncul ketakutan akan terjadi penyebaran penyakit dalam waktu dekat.

Hari ini, badan kemanusiaan dan pemerintah Pakistan akan bertemu untuk menentukan apakah permintaan bantuan internasional diperlukan. Otoritas Manajemen Bencana Nasional Pakistan mengatakan, lebih dari 29.500 rumah rusak dan jalur perdagangan penting ke China tertutup banjir.

“Infrastruktur yang kami bangun dalam 50 tahun terakhir telah hancur,” kata juru bicara otoritas manajemen bencana di Khyber-Pakhtunkhwa. Musim hujan yang diprediksi masih akan berlanjut membuat otoritas memperkirakan korban jiwa akan bertambah.